Pages

Saturday, January 21, 2012

Live your life, kept your mind opened, whatever....


Hello semua, udah lama ga nulis lagi. Kuliah semester ini sepertinya terlalu sibuk, sampai2 ga ada waktu buat main game, nonton film, jalan2 (yah walaupun sempet namatin Call of Duty - Modern Warfare 3, Battlefield 3 dan Assassin's Creed Revelations :D). Setelah UAS selesai, refreshing dulu sejenak, lalu liat blog. Kayaknya blog ini perlu dioprek...

Oke pertama yang ingin saya oprek adalah motto blog. Just an ordinary blog sepertinya sudah umum, sudah banyak yang pake. Akhirnya saya pake kalimat "Live your Life". Kalimat ini bersumber dari banyak inspirasi, salah satunya terinspirasi dari iklan rokok "Pria Punya Selera". Loh nyambungnya dimana? haha. 

Start from here, Masing2 kita punya selera, contoh musik, ada yang suka lagu dangdut, rock, metal, punk, pop dll. Next, orang suka ngasih "label" ke orang lain. Contohnya, Alay. Alay adalah julukan buat orang2 yang dianggap kampungan. Siapa yang memulai? orang2 kota seperti Jakarta. Saya ingat dulu chatting dengan teman org Jakarta, nyingkat kata sedikit aja langsung dibilang alay.

Waktu itu sekitar tahun 2009. Saya masih bingung. Alay? bahasa apaan itu? Saya memang orang kampung tapi ga kampungan hehe. Akhirnya saya cari di google (bukti saya tidak kampungan wkwk), barulah saya ngerti apa itu alay. Waktu itu saya sampai ketemu blog yang benar2 menulis secara detil karakteristik alay. Mulai dari gaya nulis, gaya berpakaian sampai jenis lagu. Untuk jenis lagu, genre alay yang waktu itu dituliskan adalah Melayu sperti Kangen Band.

Waktu SMA saya akui memang masih labil. Menghindari karakteristik alay yang pernah saya tau supaya tidak dibilang alay. Tapi sejujurnya saya memang tidak suka dengan lagu2 melayu Indonesia yang terlalu mellow dan lirik yang terkesan Copy-Paste. Ketika kuliah baru saya sadari. Kenapa harus alay? kenapa orang alay dibilang kampungan? karena mereka dengerin lagu2nya Kangen Band. Kenapa mereka dengerin Kangen Band? karena cuma itu yang bisa mereka dengar dengan mudah. Setiap hari di TV ada lagu Kangen Band dkk. di Radio juga. Terus lagu yang ga kampungan itu yg gmana? Denger lagu2 barat dong, denger musik indie dong, denger musik bla...bla...bla. Terus bagaimana mungkin orang kampung bisa denger lagu2 barat? bagaimana mungkin orang2 kampung bisa denger musik indie? Makanya main ke cafe dong. Lah Mana ada cafe di kampung? Wah sebenarnya siapa yang kampungan sih? haha. Beruntung skali kalau ada grup band selain melayu/barat/indie/selain alay yang mau manggung di tiap2 kampung untuk mensukseskan Program Bebas Alay 2014 haha. 

So, begitulah jalan hidup mereka. Hidup dengan lagu Melayu atau lagu dangdut. Karena genre tersebut lebih merakyat. Lebih mudah dijangkau masyarakat. They live their way. We live our way. Kenapa harus diberi "label"??  Saya juga ingat perkataan abang saya. Dia bilang begini, kenapa anak2 SD/SMP/SMA merokok? awalnya mereka diberi "label" banci sama temannya yg perokok, akhirnya mereka coba2 dan ketagihan. Emangnya kalo ga ngerokok saya langsung jadi banci gitu?  Emgnya kalo saya ga ngrokok "kejantanan" saya hilang? Emgnya kalo saya ngerokok "kejantanan"-nya bertambah? (lho masa jadi dua? wkwk). NO WAY!!! Setau saya banci2 yang ngamen dijalanan malah ngerokok (kenyataan lho hehe). Kalo ga suka ya bilang tidak. Jangan hidup karena "label" dari orang lain. Live your way!!!

Setelah kalimat Live your way, sepertinya masih ada yang kurang nih. Ah dapat ide, saya masukkan "Kept your mind opened". atau kalo di-Bahasa Indonesia-kan dengan Google Translate "terus pikiran Anda terbuka" (Masih mending, kalo Keep your mind opened artinya malah jangan pikiran Anda terbuka. Mungkin kept lebih tepat yah wkwk). Maksudnya adalah, kita boleh hidup dengan jalan kita sendiri. Tetapi kita harus menerima ide2 baru dari orang lain, melihat dari berbagai sudut pandang dan melihat jauh kedepan. Contoh, Saya ga ngerokok. Karena bagi saya merokok itu merugikan orang lain, terkesan egois, dan merusak kesehatan. Tapi saya sering stress, banyak pikiran. Gimana caranya ya supaya menghilangkan stress ini/biar pikiran plong? Kalo kita lihat dari sudut pandang perokok, biar stress hilang maka merokoklah. Tapi tetap live your way dengan cara tidak merokok di tempat umum, merokok pada saat dibutuhkan. Live your way and kept your mind opened. Contoh sebelumnya bukan berarti saya merokok. Malah saya berpikiran orang merokok = orang stress hehe.

Terakhir, whatever... Sebernarnya kata ini hanya untuk memunculkan keberanian. Anda bilang, tulisannya jelek, ga nyambung. Saya tinggal bilang, whatever you said. Anda bilang, pikirannya nyeleneh nih, I just said, whatever you said. Anda bilang, bahasa inggrisnya salah nih. I just said, whatever... Toh saya bukan native speaker. Wah menyudutkan perokok nih. Whatever...saya bicara dari sudut pandang saya. Kept your mind opened, dude! I live my way! 

Kalo ngomongin tentang hidup itu sepertinya menarik yah. Mungkin selanjutnya saya mau coba nulis hal2 lain tentang hidup dari berbagai sudut pandang. Curcolnya sampai disini dulu. Sori buat para perokok yang sering saya singgung hehe. Saya cuma mau menunjukkan pendapat saya tentang kalian. Silakan komen apa saja. Sebenarnya saya sudah bersyukur sekali kalo ada yang mau baca tulisan ga jelas ini hehe. 

Setelah nulis kayaknya pikiran saya lebih bebas.Saya ternyata menemukan cara ngurangin beban pikiran saya hehe. That's my way, What's yours?

No comments:

Post a Comment